GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian piutang adalah? beserta jenis-jenis dan pengelolaan piutang. Berikut penjelasannya…
Pengertian Piutang
Secara umum, perusahaan lebih suka penjualan secara tunai, karena dengan demikian perusahaan akan dapat menghemat sejumlah biaya dan dapat menghindari sejumlah risiko yang sangat mungkin timbul jika penjualan dilakukan secara kredit.
Namun, untuk meningkatkan penjualan, selain penjualan tunai, perusahaan juga melayani pembelian secara kredit kepada pelanggan.
Penjualan kredit kemudian akan menyebabkan piutang yang muncul sebagai salah satu akun di neraca perusahaan, terutama dalam kelompok aset lancar karena piutang dagang jangka pendek normal.
Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005)
Piutang usaha adalah jumlah uang yang ditransfer kepemilikannya kepada perusahaan oleh pelanggan yang membeli barang atau jasa secara kredit.
Jenis-jenis Piutang
1. Piutang Usaha (account receivable)
Piutang usaha adalah sejumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang muncul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa.
Piutang ini biasanya diperkirakan akan ditagih dalam waktu 30 hingga 60 hari. Secara umum, jenis piutang ini adalah piutang terbesar yang dimiliki oleh perusahaan.
Menurut Skousen dan Stice (2001: 361)
Piutang usaha adalah piutang yang terkait dengan kegiatan operasi normal suatu bisnis, yaitu penjualan kredit untuk barang atau jasa kepada pelanggan.
2. Wesel Tagih (notes receivable)
Bill Wesel/Wesel tagih adalah surat resmi yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Catatan yang dapat diterima biasanya memiliki waktu untuk mengumpulkan antara 60-90 hari atau lebih dan mengharuskan debitor membayar bunga.
Piutang dan piutang usaha karena transaksi penjualan biasanya disebut dengan akun perdagangan.
Menurut Skousen dan Stice (2001: 361)
Wesel tagih adalah piutang yang dikeluarkan oleh janji tertulis formal untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu.
3. Piutang lain-lain (other receivable)
Piutang lain-lain termasuk piutang non-perdagangan. Contoh: piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan pengembalian pajak.
Secara umum, itu tidak berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, jenis piutang ini diklasifikasikan dan dilaporkan di bagian terpisah pada neraca.
Menurut Skousen dan Stice (2001: 362)
Piutang lain-lain adalah setiap akun yang timbul dari transaksi yang tidak secara langsung berkaitan dengan kegiatan operasi normal suatu bisnis.
Pengelolaan Piutang
Piutang adalah aset yang cukup material. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu manajemen piutang yang efektif dan efisien sehingga jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan agar tidak mengganggu arus kas.
Kebijakan manajemen piutang usaha mencakup keputusan berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimum kelayakan kredit dari pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan.
Dengan adanya standar kredit, perusahaan dapat meningkatkan penjualan mereka melalui penjualan kredit tetapi tidak menimbulkan risiko kredit macet yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, semakin besar manfaat yang akan diperoleh perusahaan daripada biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar kredit ini.
2. Ketentuan kredit
Suatu kondisi kredit menetapkan periode di mana kredit diberikan dan pengurangan tunai (jika ada) untuk pembayaran sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persyaratan kredit adalah:
- Sifat ekonomis dari produk,
- Kondisi penjual,
- Ketentuan pembeli,
- Periode kredit,
- Diskon tunai
- Suku bunga bebas risiko (suku bunga bank).
3. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang
Kebijakan kredit dan penagihan piutang meliputi beberapa keputusan, yaitu:
- Kualitas jumlah yang diterima
- Periode kredit
- Diskon tunai
- Persyaratan khusus
- Pengeluaran untuk penagihan piutang.
Jumlah piutang tidak tertagih akan meningkatkan biaya penagihan. Namun, penagihan piutang juga tidak disarankan terlalu agresif,
karena dapat mengurangi penjualan dan laba perusahaan di masa depan karena pelanggan akan beralih ke perusahaan lain, dalam hal ini pesaing.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan tentang pengertian piutang beserta jenis-jenis dan pengelolaan piutang. Semoga bermanfaat.