GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian pendelegasian wewenag serta elemen-elemen dan juga tahapannya. Berikut penjelasannya…
Pengertian Pendelegasian Wewenang
Yang dimaksud dengan delegasi adalah penyerahan otoritas, tugas, atau tanggung jawab.
Jadi yang dimaksud dengan pendelegasian wewenang adalah proses penyerahan tugas, atau tanggung jawab di perusahaan atau organisasi dari atasan ke seseorang.
Delegasi dilakukan dengan membagi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan tanggung jawab, yang didefinisikan dalam deskripsi/penjabaran tugas formal dalam organisasi.
Beberapa ahli berpendapat :
Menurut Hasibuan (2007: 68)
Pendelegasian wewenang adalah memberikan bagian dari pekerjaan atau wewenang oleh delegator (otoritas) kepada delegasi (penerima wewenang) untuk bekerja atas nama delegator.
Menurut Stoner (2000: 434) dalam Kesumnajaya (2010)
Pendelegasia wewenang adalah pendelegasian wewenang formal dan tanggung jawab kepada bawahan untuk menyelesaikan kegiatan tertentu.
Menurut Ralph C Davis (2001: 72)
Pendelegasian wewenang hanya merupakan tahap dari suatu proses ketika transfer otoritas berfungsi untuk melepaskan posisi dengan melaksanakan akuntabilitas.
Elemen Pendelegasian Wewenang (Delegation of Authority)
1. Wewenang (Authority)
Wewenang atau Otoritas dalam organisasi bisnis dapat didefinisikan sebagai kekuatan dan hak seseorang untuk menggunakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien, untuk membuat keputusan dan memberikan perintah untuk mencapai tujuan organisasinya.
Louis A. Allen berpendapat bahwa otoritas adalah sejumlah kekuasaan (power) dan hak (rights) yang didelegasikan ke suatu posisi.
Oleh sebab itu, wewenang atau otoritas harus didefinisikan dengan baik sehingga orang yang memegang posisi tertentu mengetahui dengan jelas ruang lingkup otoritas mereka dan mereka tidak boleh salah menafsirkannya.
Dengan kata lain, otoritas atau otoritas adalah hak untuk memberikan perintah, pesan atau instruksi untuk menyelesaikan semua yang ditugaskan. Manajemen tingkat atas adalah tingkat manajemen yang memiliki otoritas terbesar.
Otoritas atau otoritas selalu mengalir dari atas ke bawah. Artinya seorang pemimpin/bos wajib menjelaskan dengan jelas
bagaimana bawahannya melakukan pekerjaan yang didelegasikan dan menjelaskan apa yang diharapkan dari delegasi otoritas sehingga mereka dapat menerima pekerjaan sesuai dengan harapan dan keinginan mereka.
Wewenang atau Wewenang harus disertai dengan tanggung jawab yang sama. Mendelegasikan wewenang kepada orang lain tidak berarti keluar dari tanggung jawab. Akuntabilitas masih melekat pada orang yang memiliki otoritas tertinggi.
2. Tanggung Jawab (Responsibility)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, arti dari Tanggung jawab adalah kondisi yang harus menanggung segalanya (jika sesuatu terjadi dapat dituntut, disalahkan, dituntut dan sebagainya).
Dalam manajemen, Tanggung Jawab atau Tanggung Jawab dapat diartikan sebagai kewajiban seseorang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Seseorang yang diberi tanggung jawab harus memastikan bahwa ia menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.
Jika tugas yang menjadi tanggung jawabnya tidak selesai seperti yang diharapkan, maka orang yang bersangkutan harus memberikan penjelasan atau alasan mengapa tugas tersebut tidak selesai.
Tanggung jawab tanpa wewenang atau wewenang yang memadai dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kesulitan dalam menjalankan tugasnya.
Seseorang memiliki tanggung jawab atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Jika melakukan pekerjaan dengan baik maka orang yang bersangkutan akan mendapat pujian atau penghargaan.
Namun, jika dia tidak menyelesaikan tugas seperti yang diharapkan, dia juga bertanggung jawab penuh.
3. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban individu atau organisasi untuk menjelaskan kegiatannya dan mengungkapkan hasilnya secara transparan.
Dapat dikatakan bahwa Akuntabilitas adalah peningkatan rasa tanggung jawab, kualitas tanggung jawab yang lebih tinggi (tanggung jawab) yang memuaskan bos.
Misalnya, A mendelegasikan tugas ke B dan memintanya untuk memastikan bahwa tugas tersebut harus dilakukan dengan benar dan benar.
Tanggung jawab tugas ada di B, tetapi akuntabilitas masih tetap di A. Sederhananya, Akuntabilitas berarti bertanggung jawab atas hasil akhir suatu tugas. Akuntabilitas timbul dari tanggung jawab atau tanggung jawab.
Tahapan Pedelegasian Wewenang (Delegation of Authority)
1. Penugasan Pekerjaan
Seorang Manajer atau di sini disebut Delegator harus dengan jelas mendefinisikan tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan oleh bawahannya.
Kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan harus menjadi langkah pertama dalam mendelegasikan wewenang.
2. Pemberian Wewenang
Pemberian wewenang terjadi ketika bos berbagi wewenang dengan bawahannya. Untuk alasan ini, setiap bawahan diberikan kebebasan yang cukup untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya oleh atasannya.
Manajer di semua tingkatan mendelegasikan wewenang dan kekuasaan yang melekat pada posisi mereka.
Pembagian wewenang dan kekuasaan ini sangat penting untuk mendapatkan hasil yang efektif.
3. Menciptakan Tanggung Jawab dan Akuntabilitas
Proses pendelegasian wewenang tidak hanya terbatas pada pembagian wewenang dan kekuasaan dari atasan ke bawahannya.
Karena pada saat yang sama harus menjadi kewajiban untuk tugas yang diberikan kepada mereka.
Tanggung jawab dapat dikatakan sebagai faktor atau kewajiban seseorang untuk menjalankan tugasnya berdasarkan kemampuannya sesuai dengan arahan atasannya.
Tanggung jawab sangat penting dalam mendelegasikan wewenang karena akan memberikan efektivitas kepada otoritas yang diberikan.
Akuntabilitas timbul dari tanggung jawab dan tanggung jawab muncul dari otoritas. Karena itu, Tanggung Jawab dan Akuntabilitas harus dilampirkan pada otoritas yang didelegasikan ini.
Baca Juga :
- Pengertian Manajemen Serta Tujuan
- Pengertian MoU (Memorandum of Understanding)
- Pengertian Proses Produksi
Itulah pembahasan yang dapat kami bagikan mengenai Pengertian Pendelegasian Wewenang Serta Elemen-elemen dan Tahapan, semoga dapat bermanfaat.