GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian manajemen produksi beserta ruang lingkup, aspek dan fungsinya. Berikut penjelasannya…
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi menyusun proses konversi bahan baku menjadi produk atau layanan yang diinginkan sehingga mereka memiliki nilai jual.
Menurut situs web Inggris Esays, produksi ini dikategorikan menjadi beberapa bagian berdasarkan teknik:
- Produksi yang diambil dari bahan baku kemudian diekstraksi ke dalam produk yang diinginkan. Misalnya ekstraksi minyak dibuat menjadi berbagai jenis produk.
- Produk diperoleh dengan memodifikasi bahan baik parameter kimia atau mekanik tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya, itu dilakukan dengan memanaskan bahan baku pada suhu tinggi.
- Produksi dengan perakitan, misalnya komputer atau mobil.
Pemahaman pengertian manajemen produksi ini seringkali dikesampingkan. Padahal dari sini bisnis dapat melakukan efisiensi karena bagian ini membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Idealnya, sektor produksi harus melakukan beberapa hal seperti:
- Peningkatan produktivitas
- Menggunakan simbiosis industri
- Perlindungan karyawan dari bahaya fisik
- Penghapusan materi berbahaya
Hal-hal di atas adalah bagian yang paling menguras tenaga. Belum lagi hukum yang berlaku, peraturan ketenagakerjaan dan hambatan lain yang memiliki pengaruh besar pada penganggaran produksi.
Oleh karena itu, penataan bagian-bagian produksi tidak hanya terbatas pada pembelian bahan baku murah, tetapi juga membangun sistem dan menggunakan teknologi untuk bertahan dalam kondisi sulit.
Manajemen produksi adalah bagian dari bidang manajemen yang berperan dalam mengoordinasikan beberapa kegiatan untuk mencapai tujuan. Beberapa ahli menjelaskan arti Manajemen Produksi, termasuk:
Menurut Handoko (1999: 3)
Manajemen produksi dan operasional adalah berbagai upaya untuk mengelola secara optimal penggunaan semua sumber daya (faktor produksi); tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku, dll., dalam proses mengubah bahan baku dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau layanan.
Menurut Sofyan Assauri (2008: 19)
Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk membuat dan menambah penggunaan suatu barang atau jasa.
Menurut Heizer and Reider (2011: 4)
Manajemen Produksi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Dilihat dari cara mengambil kebijakan dan keputusan utama, ada tiga kategori dalam lingkup manajemen produksi:
1. Keputusan / Kebijakan Mengenai Desain
Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, yang meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik,
desain kegiatan pengadaan input yang diperlukan, metode desain dan teknologi pemrosesan, desain organisasi perusahaan, dan deskripsi pekerjaan desain dan spesifikasi pekerjaan.
2. Kebijakan / Keputusan Mengenai Transformasi
Keputusan operasi ini bersifat jangka pendek, terkait dengan keputusan taktis dan operasional.
Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, shift, anggaran produksi, jadwal pengiriman input ke sub-sistem pemrosesan, dan jadwal pengiriman ke pelanggan atau penyelesaian produk.
3. Keputusan / Kebijakan Mengenai Perbaikan
Kebijakan ini berkelanjutan, sehingga kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan termasuk meliputi peningkatan kualitas output secara terus-menerus,
efektivitas dan efisiensi sistem, kapasitas dan kompetensi pekerja, pemeliharaan fasilitas kerja atau permesinan, dan peningkatan berkesinambungan metode penyelesaian atau pengerjaan produk.
Aspek Manajemen Produksi
Untuk mendapatkan hasil produksi seperti yang diharapkan, beberapa langkah penting perlu diambil dalam proses produksi. Berikut ini adalah tahapan dan aspek dalam Manajemen Produksi:
1. Perencanaan Produksi
Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilakukan berjalan secara sistematis. Beberapa keputusan yang berkaitan dengan perencanaan produksi meliputi:
- Jenis barang
- Bahan baku yang digunakan
- Kualitas barang
- Jumlah barang
- Pengendalian produksi
2. Kontrol/Pengerndalian Produksi
Kontrol produksi atau pengendalian diperlukan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan dalam mengendalikan produksi:
- Membuat rencana
- Atur jadwal kerja
- Tentukan target pasar untuk produk tersebut
3. Pengawasan Produksi
Tujuan dari pengawasan produksi adalah agar produksi sesuai dengan apa yang diharapkan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan pengawasan produksi adalah:
- Tentukan kualitas barang
- Buat item standar
- Jadwal produksi sesuai dengan jadwal
Fungsi Manajemen Produksi
Seperti yang kita ketahui dalam hal manajemen produksi, mereka tidak hanya melakukan proses produksi, tetapi juga melakukan berbagai hal lainnya.
Menurut Sofian Assauri (2004: 22), ada empat fungsi terpenting dalam manajemen produksi, termasuk:
1. Perencanaan
Ini adalah koneksi dan organisasi kegiatan produksi yang akan dilakukan berdasarkan waktu atau periode.
Dengan perencanaan yang baik akan meminimalkan biaya produksi sehingga perusahaan dapat menentukan harga yang sehat dan menghasilkan keuntungan besar.
2. Proses Pengolahan
Ini adalah metode atau teknik yang digunakan untuk memproses input (input). Proses ini sangat penting untuk penggunaan sumber daya secara maksimal dan efisien.
3. Jasa Penunjang
Diperlukan fasilitas untuk penentuan dan metode yang digunakan agar pengolahan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Ini sering diperlukan untuk membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan hasil produksi dan kualitas.
4. Kontrol/Pengawasan
Ini adalah fungsi untuk memastikan implementasi kegiatan sesuai dengan perencanaan, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pemrosesan input dapat dilakukan.
Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi mereka, meningkatkan reputasi perusahaan, dan menyederhanakan pekerjaan departemen lain seperti pemasaran, keuangan, atau personel.
Mereka memiliki tanggung jawab untuk memproduksi barang yang memenuhi standar pasar sehingga penjualan dapat meningkat.
Peran manajemen produksi tentu saja sangat besar, bahkan dalam bisnis skala kecil. Ketika manajemen produksi dilaksanakan dengan benar, bukan tidak mungkin biaya produksi dapat ditekan.
Selain itu, penting juga untuk melihat apakah sumber daya yang dimiliki benar-benar efektif.
Selain itu, kerja sama antar beberapa bidang juga sangat diperlukan, terutama di bidang operasional yang akan berhubungan langsung dengan konsumen.
Baca Juga :
- Rumus Menghitung HPP (Harga Pokok Produksi)
- Definisi Produk Sampingan beserta Metode
- Biaya Mutu dan Akuntansi Untuk Kehilangan
Demikian pembahasan tentang pengertian manajemen produksi beserta ruang lingkup, aspek dan fungsinya. Semoga bermanfaat, dan Terima kasih.