Aplikasi Keuangan Pendukung Bisnis – Perkembangan bisnis di lingkungan finansial semakin membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya perbankan dan asuransi saja, layanan keuangan lain juga mulai berkembang di tengah masyarakat.
Perkembangan ini juga dapat dirasakan oleh pelaku usaha di kategori UMKM melalui beberapa layanan seperti payment gateway dan aplikasi transfer bebas biaya yang mulai dapat diakses oleh kelompok usaha tersebut.
Sebelumnya, layanan-layanan tersebut hanya dapat dimiliki oleh korporasi besar dengan omset dan arus kas yang fantastis.
Dengan berkembangannya, layanan tersebut kini dimuat dalam aplikasi-aplikasi keuangan berbasis perangkat smartphone.
Keberadaan aplikasi keuangan tersebut faktanya dapat membantu mengembangkan bisnis, khususnya UMKM jika dikelola dengan optimal.
Berikut beberapa kelompok aplikasi keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis UMKM.
Aplikasi Laporan Keuangan
Mengetahui arus kas dari bisnis yang dikelola merupakan langkah utama seorang pelaku usaha. Dengan mengetahui secara jelas arus kas, pemilik usaha dapat menilai dan mengevaluasi sistem yang dijalankannya.
Saat ini aktivitas mencatat laporan keuangan tidak harus dilakukan secara tertulis ataupun menggunakan sistem komputasi yang mahal. Pengelola bisnis dapat menggunkan aplikasi seperti:
- jurnal,
- buku kas,
- buku warung, dan
- aplikasi lainnya.
Aplikasi Keuangan – Dompet Digital
Sejumlah layanan baru berkembang sebagai aplikasi Dompet Digital. Seperti namanya, aplikasi dompet digital memindahkan berbagai aktivitas transaksi keuangan, khususnya pembayaran ke dalam aplikasi smartphone.
Dengan layanan ini, pengguna bisa melakukan berbagai pembayaran seperti layanan asuransi, listrik, telepon, internet, dan banyak lainnya.
Beberapa aplikasi yang familiar digunakan antara lain:
- DANA
- GOPAY
- OVO
- PAYFAZZ
- LinkAja
Transfer Bebas Biaya
Saat ini berkembang budaya transaksi cashless yang menggeser penggunaan uang fisik ke transaksi secara digital. Salah satu layanan yang masih sangat banyak digunakan tentunya adalah transfer layanan perbankan.
Meski efisien secara waktu dan jarak, namun opsi pembayaran tersebut akan terasa menguras kantong jika dilakukan tanpa perencanaan. Pasalnya biaya transfer antar layanan perbankan terhitung sebagai nominal yang cukup serius jika dilakukan secara rutin.
Dari kebutuhan tersebut, berkembang sejumlah aplikasi yang secara khusus mendedikasikan layanannya untuk memangkas biaya transfer antar bank.
Diantara aplikasi yang familiar digunakan adalah Flip, LinkAja, DANA, GOPAY, dan lain sebagainya.
Payment Gateway
Kebutuhan payment gateway ini muncul karena adanya banyak layanan keuangan di masyarakat. Banyaknya pilihan tersebut membuat masyarakat cenderung menggunakan layanan yang berbeda.
Dalam penggunaannya, tidak setiap layanan dapat bertransaksi (membayar) dengan mudah dan murah pada layanan lainnya.
Sesuai namanya, payment gateway menjadi gerbang yang menampung transaksi lintas layanan, mulai dari perbankan, dompet digital, hingga uang elektronik.
Di lingkup bisnis luring, masyarakat mengenal layanan payment gateway seperti MokaPos dan Majoo. Sementara di ecommerce berkembang layanan seperti TriPay, Xendit, dan Midtrans.
Digital Banking
TIdak mau ketinggalan dengan layanan keuangan lainnya, bisnis perbankan juga mulai beradaptasi dan menjangkau nasabah melalui layanan digital.
Perbankan digital memungkinkan masyarakat membuka rekening dan transaksi sepenuhnya secara digital tanpa harus hadir di kantor layanan perbankan.
Beberapa bank yang sudah mengadaptasi konsep digital banking antara lain:
- Jenius (BTPN)
- NEO
- Digibank (DBS)
- TMRW (UOB)
- Wokee (Bukopin)
- Jago (Bank Jago)
- LINE Bank (KEB Hana)
- Blu (BCA)
Demikian ulasan empat jenis aplikasi layanan keuangan yang dapat dioptimalkan menjadi salah satu perangkat mengelola bisnis, khususnya UMKM.