GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang pengertian dividen dalam akuntansi beserta jenis dan teori kebijakannya. Berikut penjelasannya…
Pengertian Dividen
Dividen adalah bentuk laba atau bagi hasil kepada pemegang saham dalam periode tertentu berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Artinya, jumlah dividen tergantung pada jumlah saham masing-masing pemilik.
Ada juga yang mengatakan arti dividen adalah pembayaran yang dilakukan kepada pemegang saham yang berasal dari laba perusahaan.
Kebijakan dividen sangat berpengaruh pada laba dan uang tunai di perusahaan dan cenderung lebih menguntungkan bagi pemegang saham jika tidak dikelola dengan kebijakan yang tepat.
Perusahaan tidak boleh membagikan dividen untuk tujuan menggunakan laba untuk ekspansi atau pengembangan bisnis.
Namun, secara umum, perusahaan menerbitkan dividen untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham dalam jangka panjang, dan menarik investor baru yang mencari sumber pendapatan tetap.
Beberapa ahli dalam ilmu ekonomi akuntansi telah menjelaskan apa arti dividen, termasuk:
Menurut Scot Besley dan Eugene F. Brigham (2005)
Dividen adalah distribusi uang tunai yang dibuat oleh pemegang saham atas laba perusahaan, apakah laba diperoleh dari periode berjalan atau laba dari periode sebelumnya.
Menurut Baridwan (1997)
Dividen adalah bagian dari laba yang didistribusikan kepada pemegang saham dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Jumlah dividen yang diperoleh pemegang saham dapat berubah dari tahun sebelumnya, sesuai dengan jumlah laba di tahun berikutnya.
Menurut Nikiforous (2013)
Dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Dividen tersebut mewakili para pemegang saham terhadap penerimaan langsung atau tidak langsung investasi mereka di perusahaan.
Jenis-Jenis Dividen dalam Bisnis
Secara umum, dividen dalam bisnis dan perusahaan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan metode distribusi. Mengacu pada definisi dividen di atas, berikut adalah beberapa jenis dividen dalam bisnis:
1. Dividen Tunai (Cash Dividend)
Dividen Tunai adalah metode pembayaran tunai tunai dan dikenakan pajak hanya pada tahun ketika dibelanjakan.
2. Dividen Saham (Stock Dividend)
Dividen saham adalah metode pembagian dividen yang dilakukan melalui penambahan jumlah saham tetapi mengurangi nilai setiap saham agar tidak mengubah modalitas pasar.
3. Dividen Properti (Property Dividend)
Dividen Properti adalah metode pembagian dividen yang dibayarkan melalui aset seperti dalam bisnis properti, tetapi metode ini jarang digunakan dalam bisnis.
4. Dividen Interim (Interim Dividend)
Dividen interim adalah dividen yang diumumkan dan dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan laba tahunan.
5. Dividen Hutang (Scrip Dividen)
Dividen hutang adalah dividen kepada pemegang saham dalam bentuk janji tertulis di mana perusahaan akan membayar jumlah uang tunai di masa depan.
Dividen skrip bisa dalam bentuk bunga atau non-bunga, dan dapat diperdagangkan ke pemegang saham lainnya.
6. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
Dividen Likuidasi adalah dividen yang dikeluarkan ketika dewan direksi akan melikuidasi bisnis dan mengembalikan semua aset bersih yang tersisa kepada pemegang saham secara tunai.
Teori Kebijakan Dividen Menurut Para Ahli
1. Teori Dividen tidak relevan
Menurut Modiglani dan Miller, nilai perusahaan tidak ditentukan oleh ukuran Dividend Payout Ratio, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan kelas risiko perusahaan.
Dengan kata lain, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset perusahaan merupakan penentu nilai perusahaan.
2. Teori The Bird in The Hand
Menurut Linter dan Gordon, ketika Pembayaran Dividen rendah, biaya modal perusahaan sendiri akan meningkat. Ini karena investor lebih suka dividen daripada capital gain.
3. Teori Perbedaan Pajak
Teori kebijakan dividen menurut Litzenberger dan Ramaswamy, pajak berlaku untuk dividen dan capital gain. Namun, investor lebih suka capital gain karena pemegang saham dapat menunda pembayaran pajak.
4. Teori Signaling Hypothesis
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, itu akan disertai dengan kenaikan harga saham. Begitu juga dengan sebaliknya. Ini adalah alasan lain mengapa investor lebih memilih dividen daripada capital gain.
5. Teori Clientele Effect
Menurut teori ini, pemegang saham memiliki perspektif berbeda tentang kebijakan dividen perusahaan. Rasio pembayaran dividen yang tinggi lebih disukai oleh investor yang membutuhkan pendapatan saat ini.
Sementara investor yang tidak benar-benar membutuhkan uang sekarang lebih suka jika perusahaan menahan sebagian besar dari laba bersih perusahaan.
Baca Juga :
- Istilah Dalam Ekonomi Bisnis
- Pengertian Pasar Monopoli
- Pengertian Akuntansi Dasar Secara Umum
- Pengertian Perdagangan Internasional
Demikian pembahasan tentang pengertian dividen dalam akuntansi beserta jenis dan teori kebijakannya. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda, dan Terima kasih.