GuruAkuntansi.co.id Kali ini akan membahas tentang faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat dalam kegiatan Perdagangan Internasional.
Sebagai salah satu bentuk perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang di dunia, tentu saja perkembangan sistem perdagangan ini juga semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Ada beberapa negara yang cenderung dapat memanfaatkan perdagangan internasional ini sebagai sarana untuk meningkatkan devisa negara dengan meningkatkan sektor ekspor.
Ada juga negara-negara yang membelanjakan devisa dengan mengimpor barang-barang yang sebenarnya tidak dapat mereka hasilkan untuk memenuhi permintaan domestik sebagai contoh teori permintaan.
Tentu saja dalam kasus ini, itu menunjukkan bahwa ada hambatan atau hambatan terpisah dalam perdagangan internasional. Berikut merupakan faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.
Faktor 1: Keamanan Suatu Negara
Keamanan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan perdagangan internasional serta teori ekspor menurut para ahli.
Faktor keamanan adalah tolok ukur bagi negara lain untuk menjalin kerja sama di bidang ekonomi. Faktor keamanan akan selalu berdampak pada sektor ekonomi. Di mana seseorang akan merasa tidak nyaman dan takut bertransaksi.
Sehingga kondisi ini akan membuat pedagang luar lari. Pedagang akan cenderung memperhatikan faktor ini, karena secara langsung mempengaruhi keamanan diri mereka sendiri dan produk yang dijual.
Oleh karena itu pedagang akan cenderung memilih negara yang tidak dalam konflik dan lebih stabil dalam kondisi politik dan ekonomi mereka.
Faktor 2: Kebijakan Ekonomi Internasional Yang Dilakukan oleh Pemerintah
Setiap negara tentu memiliki kebijakan berbeda dalam perekonomiannya. Ternyata kebijakan yang diterapkan pada suatu negara juga bisa menjadi salah satu faktor penghambat perdagangan internasional serta teori perdagangan internasional menurut para ahli.
Beberapa kebijakan ini mencakup pembatasan impor produk, penentuan tingkat impor / ekspor yang relatif tinggi, dan birokrasi yang rumit.
Tentu saja beberapa kebijakan di atas akan membuat para pelaku pasar internasional mempertimbangkan secara lebih rinci untuk dapat melakukan perdagangan internasional ke negara tersebut.
Setiap kebijakan pasti akan membawa poin plus dan minus. Namun, jika hasilnya akan membuat pelaku pasar internasional melarikan diri dan memilih negara lain yang cenderung ramah.
Maka itu akan memiliki efek negatif pada keberadaan suatu negara di jalur perdagangan internasional. (Baca juga: Pengertian Kebijakan Fiskal)
Faktor 3: Ketidakstabilan Kurs Mata Uang Asing
Setiap negara tentu memiliki mata uang yang berbeda, perbedaan nilai mata uang ini dengan negara lain disebut nilai tukar.
Dengan perbedaan nilai tukar, akan menyebabkan kesulitan bagi eksportir dan importir dalam menentukan nilai tukar mata uang asing.
Kesulitan-kesulitan ini akan mempengaruhi harga permintaan dan penawaran dalam perdagangan. Ini tentu saja membuat pedagang enggan untuk melakukan kegiatan ekspor atau impor.
Ketidakstabilan nilai tukar mata uang dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah krisis global yang memang melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Krisis ini kemudian menyebabkan nilai tukar masing-masing negara cenderung meningkat dan menurun. (Baca juga : Pengertian Kurs Valuta Asing)
Faktor 4: Perbedaan Mata Uang di Setiap Negara
Seperti dibahas sebelumnya, ada perbedaan antara mata uang sebagai salah satu faktor penghambat untuk perdagangan internasional. Dalam perdagangan internasional tidak ada standar nilai tukar.
Jadi tentu saja dalam setiap pembayaran transaksi, mata uang suatu negara harus dikonversi menjadi nilai tukar dengan mata uang negara tersebut.
Jika negara pengimpor memiliki mata uang yang lebih rendah dari negara pengekspor juga merupakan faktor inflasi, maka tentu saja biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pembayaran akan meningkat.
Inilah yang kemudian menjadi kendala, karena jika tidak ada nilai mata uang tetap, itu akan sangat merugikan bagi negara yang memiliki nilai mata uang rendah. (Baca juga : Pengertian Uang)
Faktor 5: Sumber Daya Berkualitas Rendah
Salah satu faktor yang menyebabkan perdagangan internasional bekerja adalah karena keberadaan sumber daya alam yang merupakan keunggulan suatu negara dibandingkan dengan negara lain.
Negara-negara yang memiliki jumlah sumber daya alam yang tidak terbatas akan cenderung dapat berkontribusi lebih banyak dalam perdagangan internasional, lihat juga contoh-contoh tenaga kerja terampil.
Di sisi lain, negara-negara yang memiliki sumber daya alam cenderung memiliki kemampuan untuk bertransaksi internasional.
Karena itu, ketersediaan sumber daya alam di suatu negara dapat menjadi salah satu faktor penghambat dalam perdagangan internasional.
Faktor 6: Adanya Penerapan Tarif dan Pembatasan Impor
Setiap negara tentu berharap sektor ekspor akan lebih besar daripada sektor impor. Karena bagaimanapun,
kemampuan suatu negara untuk bersaing dalam ekspor suatu produk akan menjadi indikator pertumbuhan ekonomi.
Dan juga sektor impor merupakan kontributor utama peningkatan devisa dan juga indikator keberhasilan pembangunan desa.
Karena itu sangat penting bagi suatu negara untuk menaikkan tarif tinggi pada barang impor.
Dengan demikian masyarakat akan dapat beralih ke barang lokal. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi importir. Terlalu banyak dan harus dibayar untuk masuk tentu akan membebani mereka.
Faktor 7: Terjadi Perang
Selain faktor keamanan, kondisi suatu negara dalam perang juga dapat menjadi penghalang dalam perdagangan internasional.
Apalagi jika perang melibatkan banyak negara yang kebetulan terbiasa menjalin kerja sama perdagangan internasional dengan kami.
Tentu saja kondisi ini akan sangat merugikan. Bagaimana melakukan perdagangan internasional, negara yang bersangkutan dalam konflik dan ada kekacauan di mana-mana.
Situasi ini tentu saja akan memaksa hubungan perdagangan antar negara terputus.
Faktor 8: Peraturan Anti-Dumping
Kebijakan anti-dumping ini dilaksanakan sebagai upaya untuk melindungi bisnis dan industri dari serangan barang impor yang lebih murah. Jika dibiarkan, ini akan membahayakan produk domestik dan domestik.
Karena harga barang impor cenderung lebih murah daripada barang lokal. Oleh karena itu kebijakan anti-dumping dilakukan dengan menaikkan tarif bea masuk produk impor.
Untuk mengurangi harga produk, itu tidak bisa dijual lebih murah daripada harga barang lokal. Kebijakan ini juga dilakukan oleh Indonesia dalam upaya menekan barang-barang dari China yang masuk melalui pasar bebas.
Faktor 9: Organisasi Ekonomi Daerah (Regional)
Sebagai contoh, kami memiliki forum ASEAN sebagai organisasi negara-negara Asia Tenggara yang mencakup berbagai sektor yaitu ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan budaya.
Sehubungan dengan topik ini, setiap organisasi daerah akan menetapkan kebijakan yang bermanfaat bagi para anggotanya, terutama di sektor ekonomi.
Sementara untuk negara-negara yang berada di luar keanggotaan, mereka tentu akan merasa kesulitan untuk melaksanakan kebijakan perdagangan internasional.
Kondisi ini karena tidak ada nota kesepahaman yang akan saling menguntungkan karena negara berada di luar keanggotaan organisasi regional. (Baca juga: Perekonomian 4 Sektor)
Faktor 10: Kesulitan dalam Pembayaran Antara Negara dan Risiko Besar
Dalam satu transaksi dalam perdagangan internasional antar negara, jumlah nominal yang harus dibayar sangat besar.
Kondisi ini tentu akan menyulitkan apabila pembayaran harus dilakukan secara tunai. Selain itu, faktor pembayaran tunai memiliki risiko yang sangat besar.
Karena itu, setiap negara pengekspor akan menghindari pembayaran tunai. Dan pembayaran dilakukan melalui Kliring Internasional, Transfer Telegraphic atau melalui L/C. (Baca juga: Manfaat Bank Dalam Perdagangan Internasional)
Demikian pembahasan tentang faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat dalam kegiatan perdagangan internasional. Semoga dapat menambah wawasan Anda, dan Terima kasih.