Perpindahan Kalor – Konveksi terjadi dalam air mendidih dalam panci. Air yang terpapar panas ialah air di bawah pot. Tetapi molekul air bergerak dan menyebar. Akibatnya, dalam kalor tersebut juga menyebar ke panas. Pola aliran air membentuk arus konveksi.
Misalnya lain adalah terjadinya angin laut atau angin darat yang disebabkan terhadap perpindahan panas dengan cara konveksi. Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Perpindahan Kalor. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa itu Kalor ?
Pengertian Panas atau Kalor adalah energi yang bergerak karena perbedaan suhu. SI (Unit Internasional) untuk panas adalah Joule. Panas berpindah dari area suhu tinggi ke area suhu rendah. Setiap objek ini memiliki energi internal yang terkait dengan pergerakan acak atom atau molekul yang membentuknya.
Panas dapat mengubah suhu bahan, misalnya, jika ada orang yang menghangat, mereka dapat mencampur air panas dengan air dingin untuk membuat teh hangat. Ketika air panas dan air normal atau dingin dicampur, air panas melepaskan energi panas, sedangkan pada air normal atau dingin ia menerima energi panas itu lagi.
Panas yang akan dilepaskan yakni sesuai dengan panas yang akan diterima.
Adanya hal-hal yang panas mungkin atau mungkin tidak terjadi, dan ada hal-hal yang tidak pernah bisa terjadi. Objek yang dapat atau dapat bereaksi terhadap panas disebut konduktor. Contoh konduktor seperti tembaga, air, besi, timah dan aluminium.
Sementara itu, dengan adanya suatu benda yang tidak dapat dipanaskan disebut sebagai isolator. Misalnya dalam isolator adalah plastik, karet, kayu, kertas, ban, kain, dan lain sebagainya.
Perpindahan Kalor
Seberapa panas itu? Ada tiga cara untuk perpindahan panas, konduksi panas, konveksi dan radiasi. Metode yang akan digunakan yakni telah tergantung terhadap suatu lingkungan. Ini dapat terjadi dalam dua atau tiga cara sekaligus dalam adanya sebuah proses perpindahan panas.
Langkah Pertama
Metode pertama ialah garis. Konduksi tersebut adalah adanya sebuah cara untuk mentransfer panas selama kontak fisik sehingga terjadi transfer energi. Misalnya, jika Anda memanaskan teh panas dengan sendok besi. Kalor yakni akan bergerak dari teh panas ke bagian atas sel besi. Semakin lama sendok digunakan, semakin lama dipanaskan.
Dengan menentukan adanya suatu jumlah panas dalam waktu, yang bergerak dari satu sendok teh ke sendok besi? Yakni semakin besar perbedaan suhu antara teh dan sendok dan semakin besar panas, semakin cepat panas bergerak. Namun, semakin jauh dalam jarak dengan antara 2 benda, yakni semakin panas perpindahan panasnya.
Langkah Kedua
Metode lain ialah konveksi. Mirip dengan garis, metode ini juga memerlukan kontak antara dua objek, tetapi dalam sebuah media konveksi yang akan digunakan ialah cairan atau fluida.
Sudahkah Anda mencoba menggunakan air panas dengan teaser? Bagian air yang panas terasa panas karena berada di dekat api. Kemudian air yang dipanaskan bergerak ke atas, sehingga bagian bawah ketel diganti dengan air yang tidak dipanaskan.
Dalam perpindahan air panas ini adalah contoh dari proses konveksi. Kepadatan air panas lebih kecil atau lebih ringan dari air dingin. Biarkan air panas mengalir dan dingin. Akibatnya, panas atau panas jauh dari sumber panas.
Langkah Ketiga
Metode terakhir adalah radiasi. Perpindahan panas ini tidak membutuhkan media untuk bergerak. Dengan cara ini, panas terus melewati gelombang elektromagnetik, sehingga tidak ada media yang diperlukan untuk propagasi. Setiap benda secara umum dapat menghasilkan radiasi, termasuk manusia.
Contoh radiasi seperti mengeringkan pakaian. Jas hujan menerima sinar matahari yang hangat. Kemudian air di pakaian menguap. Bagaimanapun, pakaian yang Anda kenakan di bawah sinar matahari tetap kering.
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Perpindahan Kalor. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.