Hukum Hess – Ketika akan menghitung entalpi yakni sebelumnya dilakukan, entalpi dapat ditentukan dengan menghitung dalam suhu yang panas terhadap reaksi pada tekanan konstan. Namun, tidak semua reaksi berhubungan langsung dengan panasnya reaksi tersebut. Pada 1840, ahli kimia Jerman yang bernama Gerrmain Henry Hess memanipulasi dalam persamaan termokimia untuk menghitung ΔH dalam hukum yang disebut Hukum Hess atau Hukum Perpindahan Panas.
Entalpi merupakan fungsi keadaan yang hanya tergantung terhadap suatu keadaan awal dan akhir pereaksi dan hasil reaksi, terlepas dari adanya suatu perubahan substansi. Dalam pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Hukum Hess. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak sebagai berikut.
Apa yang dimaksud dengan Hukum Hess ?
Pengertian Hukum Hess merupakan suatu teorema yang digunakan untuk menentukan tingkat perubahan entalpi dalam suatu reaksi. Dalam hukum Hess, nilai dalam sebuah perubahan terhadap entalpi dinyatakan untuk fungsi dalam keadaan (∆H).
Menurut hukum tersebut, karena dalam adanya suatu perubahan entalpi adalah fungsi dari keadaan, perubahan reaksi kimia memiliki nilai yang sama, bahkan jika dalam suatu langkah-langkah tersebut diperlukan sebagai mencapai hasil reaksi yang berbeda.
Selain itu, kalimat ini sering digunakan untuk menentukan dalam entalpi keseluruhan dari adanya sebuah proses reaksi kimia, meskipun dalam menggunakan jalur reaksi yang telah berbeda.
Kemudian entalpi adalah fungsi dari adanya sebuah keadaan ketika perubahan entalpi dalam reaksi kimia adalah sama, meskipun digunakan sampai batas tertentu yakni sebagai mendapatkan produk yang sudah berbeda.
Selain itu, dalam undang-undang ini juga merupakan undang-undang tentang kimia fisik, yang telah diusulkan yakni sejak 1840 dengan nama Germain Hess, seorang ahli kimia Swiss yang lahir di negara Swiss.
Perubahan entalpi yang dihasilkan dari reaksi kemudian dapat dihitung, bahkan jika itu tidak dapat diukur secara langsung. Saat ini, metode pengukuran adalah untuk melakukan operasi aritmatika dalam beberapa formula reaksi yang dapat dikenali.
Penerapan Hukum Hess
Di bawah ini adalah beberapa informasi tentang aplikasi penegakan hukum, termasuk yang berikut:
- Bisa mengintegrasikan dalam beberapa reaksi di mana dapat mendapatkan entalpi reaksi yang diinginkan jika Anda tahu entalpi.
- Reaksi yang berbeda menyebabkan perubahan pada tanda entalpi. Jika reaksi eksotermik, reaksi sebaliknya adalah endotermik menggunakan label entalpi yang berlawanan.
- Jika nomor tertentu bereaksi, reaksi awal dapat dikalikan dengan nomor yang sama.
Penjelasan
Menurut hukum Hess, perubahan entalpi dalam reaksi kimia adalah sama karena entalpi adalah fungsi keadaan, meskipun langkah-langkah tersebut digunakan untuk mendapatkan produk yang berbeda. Dengan kata lain, hanya awal dan akhir yang memengaruhi perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang diambil untuk mencapainya.
Ini menghitung perubahan reaksi, bahkan jika itu tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa rumus reaksi yang tahu bahwa perubahan dalam entitas mereka diketahui.
Persamaan reaksi yakni dapat diatur sehingga jumlah semua rumus memberikan reaksi yang diinginkan. Jika rumus reaksi dapat dikalikan (atau dibagi) dengan jumlah besar, perubahan enthalal juga harus dikalikan (dibagi). Jika persamaan dibalik, tanda perubahan entalpi harus dibalik.
Contoh Soal Hukum Hess dan Jawabannya
Hitung dan tentukan jumlah panas yang dilepaskan / bebas untuk pembakaran 1 mol hidrokarbon belakang C²H² (mr=26) jika diketahui bahwa entalpi pembentukan H²O (g) = -285 Kj / mol, lalu CO² (g) mol/Kj dan kemudian C²H²(g)=+227mol/Kj
Pembahasan :
Langkah pertama yang dapat Anda ambil adalah merumuskan formula reaksi untuk membakar C²H². Namun, yang perlu Anda ketahui tentang istilah pembakaran adalah bahwa ia bereaksi dengan oksigen (O2).
Maka biasanya dapat menyerap karbon dioksida dan uap air dari reaksi hidrokarbon. Setelah menyamakan mereka, mereka memiliki formula reaksi yang berbunyi sebagai berikut
C²H² + 5/2O²(g) → 2CO²(g) + H²O
- ΔHreaksi=ΔH hasil-ΔH pereaksi
- ΔHreaksi=2(-393)+(-285)-227-5/2(0)
- ΔHreaksi=2ΔHfCO²+ΔHf H²O-ΔHfC²H²-5/2ΔHf O²
- ΔHreaksi=-1298kj/mol
Akan tetapi, harus dicatat bahwa ΔH yang termasuk dalam suatu elemen 0, hingga ΔH f O² = 0
Kegunaan
Hukum Hess yakni telah menyatakan bahwa adanya suatu perubahan dalam proses entalpi tergantung sepenuhnya pada reaksi awal dan akhir dari reaksi dan tidak tergantung pada rute atau langkah-langkah di antara mereka. Dengan dapat mengetahui ΔHf (perubahan dalam pembentukan terhadap entalpi) reaktan dan produknya, kita dapat memprediksi perubahan entalpi dari setiap reaksi menggunakan rumus:
ΔH = ΔHfP – ΔH fR
Perubahan reaksi juga dapat diprediksi dari perubahan entalpi produk dan reaktan, berikut ialah rumusnya:
ΔH = – ΔHcP + ΔHcR
Baca Juga :
Demikianlah pembahasan kali ini, kami akan menyampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Hukum Hess. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.